Beberapa
konsep yang diperlukan dalam mempelajari struktur molekul senyawa organik,
sebagai berikut:
1.
ELEKTRONEGATIFITAS
Elektronegatifitas adalah
sifat kimia yang menjelaskan kemampuan suatu atom menarik elektron menuju
dirinya sendiri pada ikatan kovalen. Elektronegativitas tidak bisa dihitung
secara langsung, namun harus dikalkulasi dari sifat-sifat atom atau molekul
lainnya. Ada beberapa metode perhitungan yang dapat digunakan dalam menghitung
elektronegatifitas. Walaupun pada setiap metode terdapat perbedaan yang kecil
dalam nilai numeris elektronegativitasnya, semua metode memiliki tren
periode yang sama di antara unsur-unsur.
Elektronegativitas
merupakan salah satu sifat periodisitas unsur, selain afinitas elektron,
jari-jari atom, dan energi ionisasi. Metode perhitungan elektronegatifitas yang
umumnya sering digunakan adalah metode Pauling. Hasil perhitungan ini menghasilkan
nilai yang tidak berdimensi dan biasanya dirujuk sebagai skala
Pauling, dengan skala relatif yang berkisar antara 0,7 sampai dengan 4,0.
Bila metode perhitungan lainnya digunakan, terdapat sebuah konvensi (walaupun
tidak diharuskan) untuk menggunakan rentang skala yang sama dengan skala
Pauling: hal ini dikenal sebagai elektronegativitas dalam satuan Pauling.
Elektronegativitas
bukanlah bagian dari sifat atom, melainkan hanya merupakan sifat atom pada
molekul. Sifat pada atom tunggal yang setara dengan elektronegativitas adalah
afinitas elektron. Elektronegativitas pada sebuah unsur akan bervariasi
tergantung pada lingkungan kimiawi, namun biasanya dianggap sebagai sifat
yang terpindahkan, yaitu sebuah nilai elektronegativitas dianggap akan berlaku
pada berbagai situasi yang bervariasi
Penjelasan pola susunan elektronegatifitas Daya tarik yang
dirasakan oleh pasangan elektron ikatan untuk inti yang khusus tergantung pada
Jumlah proton pada inti; Jarak dari inti; Banyaknya rintangan oleh elektron
yang lebih dalam. Tidak adanya perbedaan elektronegatifitas antara dua atom
berperan penting pada ikatan kovalen non-polar murni. Perbedaan
elektronegatifitas yang kecil berperan penting pada ikatan kovalen polar.
Perbedaan elektronegatifitas yang besar berperan penting pada ikatan ionik
Ikatan polar dan molekul polar Pada molekul yang sederhana seperti HCl, jika
ikatan yang terjadi adalah polar, maka secara keseluruhan molekul juga barsifat
polar. Bagaimana dengan molekul yang lebih rumit? Pada CCl4, tiap ikatan adalah
polar.
2. REGANGAN
Regangan Benda yang
menggantung pada tali, menimbulkan gaya tarik pada tali , sehingga tali
memberikan perlawanan berupa gaya dalam yang sebanding dengan berat beban yang
dipikulnya (gaya aksi = reaksi). Respon perlawanan dari tali terhadap beban
yang bekerja padanya akan mengakibatkan tali menegang sekaligus juga meregang
sebagai efek terjadinya pergeseran internal di tingkat atom pada
partikel-partikel yang menyusun tali, sehingga tali mengalami pertambahan
panjang (istilah jawanya : ‘modot atau melur’). Jika pada akhirnya tali telah
mengalami pertambahan sejauh Δl dari yang semula sepanjang L, maka regangan
yang terjadi pada tali merupakan perbandingan antara penambahan panjang yang
terjadi terhadap panjang mula-mula dari tali dan dinyatakan sebagai berikut :
ε = ΔL / L
dimana : ΔL = perubahan panjang
(perpanjangan)…………… (satuan panjang)
L = panjang awal (panjang semula)………………… (satuan
panjang)
karena pembilang dan penyebutnya memiliki satuan
yang sama, maka regangan adalah sebuah nilai nisbi, yang dapat dinyatakan dalam
persen dan tidak mempunyai satuan. Regangan (Strain) Regangan adalah
“Perbandingan antara pertambahan panjang (ΔL) terhadap panjang mula-mula(L)”
Regangan dinotasikan dengan ε dan tidak mempunyai satuan.
3.
IKATAN HIDROGEN
Ikatan Hidrogen merupakan
ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang terikat pada atom yang memiliki
keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga dapat didefinisikan
sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik
parsial dengan polaritas yang berlawanan.
Walaupun lebih kebanyakan
gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan
ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals.
Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen
dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah
molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar,
seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N). Muatan parsial negatif
tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya.
Air, sebagai dasar
kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara molekul polar
yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari molekul oksigen.
Pada ikatan polar setiap atom hidrogen bermuatan agak positif sehingga dapat
menarik elektron. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih dan titik leleh air
tinggi bila dibandingkan molekul lain yang kecil tapi molekulnya nonpolar.
Banyak organik
(karboksilat) asam membentuk ikatan hidrogen dimer dalam keadaan padat.
Beberapa gugus hidroksil
memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan mengarah pada viskositas
tinggi zat-zat seperti gliserin dan sirup gula.
Sumber
:
Terima kasih atas pemaparannya, saya ingin bertanya. Apakah ada faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan hidrogen? Mohon penjelasannya. Terima kasih
BalasHapustrimkasih atas ilmunya.. sangat bermanfaat..
BalasHapussama-sama mas
HapusTerimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. Mau tanya apakah regangan dapat terjadi di semua senyawa organik? Terimakasih
BalasHapusterimakasih atas penjelasannya. saya ingin bertanya dapatkah regangan menentukan senyawa organik tertentu ? jika iya, adakah syarat-syarat spesifik senyawa organik tersebut terhadap regangannya ? terimakasih :)
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya, say ingin menanyakan apa saja yang mempengaruhi regangan dalam suatu senyawa?
BalasHapusPostingannya sangat bermanfaat, hanya ingin memberi saran, ada baiknya konsep yang lain dijelaskan juga, agar pembaca lebih mengerti :)
BalasHapusTerima kasih
terimakasih atas sarannya mbak, InsyaAllah kedepannya saya akan menulis lebih baik lagi
HapusSelamat malam,, terimakasih materinya ya..
BalasHapusSaya hendak bertanya , bagaimana hubungan antara regangan dan efek resonansi ya? Trmksh
terimakasih ya atas materinya, semoga lebih semangat dalam mengupload materi materi yang lebih banyak
BalasHapusterimakasih kembali yah mas
Hapustrimkasih atas materinya, ini sangat bermanfaat.
BalasHapus