Minggu, 06 November 2016


Beberapa konsep yang diperlukan dalam mempelajari struktur molekul senyawa organik, sebagai berikut:

1.    ELEKTRONEGATIFITAS

Elektronegatifitas adalah sifat kimia yang menjelaskan kemampuan suatu atom menarik elektron menuju dirinya sendiri pada ikatan kovalen. Elektronegativitas tidak bisa dihitung secara langsung, namun harus dikalkulasi dari sifat-sifat atom atau molekul lainnya. Ada beberapa metode perhitungan yang dapat digunakan dalam menghitung elektronegatifitas. Walaupun pada setiap metode terdapat perbedaan yang kecil dalam nilai numeris elektronegativitasnya, semua metode memiliki tren periode yang sama di antara unsur-unsur.
Elektronegativitas merupakan salah satu sifat periodisitas unsur, selain afinitas elektron, jari-jari atom, dan energi ionisasi. Metode perhitungan elektronegatifitas yang umumnya sering digunakan adalah metode Pauling. Hasil perhitungan ini menghasilkan nilai yang tidak berdimensi dan biasanya dirujuk sebagai skala Pauling, dengan skala relatif yang berkisar antara 0,7 sampai dengan 4,0. Bila metode perhitungan lainnya digunakan, terdapat sebuah konvensi (walaupun tidak diharuskan) untuk menggunakan rentang skala yang sama dengan skala Pauling: hal ini dikenal sebagai elektronegativitas dalam satuan Pauling.
Elektronegativitas bukanlah bagian dari sifat atom, melainkan hanya merupakan sifat atom pada molekul. Sifat pada atom tunggal yang setara dengan elektronegativitas adalah afinitas elektron. Elektronegativitas pada sebuah unsur akan bervariasi tergantung pada lingkungan kimiawi, namun biasanya dianggap sebagai sifat yang terpindahkan, yaitu sebuah nilai elektronegativitas dianggap akan berlaku pada berbagai situasi yang bervariasi
Penjelasan pola susunan elektronegatifitas Daya tarik yang dirasakan oleh pasangan elektron ikatan untuk inti yang khusus tergantung pada Jumlah proton pada inti; Jarak dari inti; Banyaknya rintangan oleh elektron yang lebih dalam. Tidak adanya perbedaan elektronegatifitas antara dua atom berperan penting pada ikatan kovalen non-polar murni. Perbedaan elektronegatifitas yang kecil berperan penting pada ikatan kovalen polar. Perbedaan elektronegatifitas yang besar berperan penting pada ikatan ionik Ikatan polar dan molekul polar Pada molekul yang sederhana seperti HCl, jika ikatan yang terjadi adalah polar, maka secara keseluruhan molekul juga barsifat polar. Bagaimana dengan molekul yang lebih rumit? Pada CCl4, tiap ikatan adalah polar.

2.    REGANGAN

Regangan Benda yang menggantung pada tali, menimbulkan gaya tarik pada tali , sehingga tali memberikan perlawanan berupa gaya dalam yang sebanding dengan berat beban yang dipikulnya (gaya aksi = reaksi). Respon perlawanan dari tali terhadap beban yang bekerja padanya akan mengakibatkan tali menegang sekaligus juga meregang sebagai efek terjadinya pergeseran internal di tingkat atom pada partikel-partikel yang menyusun tali, sehingga tali mengalami pertambahan panjang (istilah jawanya : ‘modot atau melur’). Jika pada akhirnya tali telah mengalami pertambahan sejauh Δl dari yang semula sepanjang L, maka regangan yang terjadi pada tali merupakan perbandingan antara penambahan panjang yang terjadi terhadap panjang mula-mula dari tali dan dinyatakan sebagai berikut :

ε = ΔL / L

dimana : ΔL = perubahan panjang (perpanjangan)…………… (satuan  panjang)

L = panjang awal (panjang semula)………………… (satuan panjang)

karena pembilang dan penyebutnya memiliki satuan yang sama, maka regangan adalah sebuah nilai nisbi, yang dapat dinyatakan dalam persen dan tidak mempunyai satuan. Regangan (Strain) Regangan adalah “Perbandingan antara pertambahan panjang (ΔL) terhadap panjang mula-mula(L)” Regangan dinotasikan dengan ε dan tidak mempunyai satuan.

3.    IKATAN HIDROGEN

Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga dapat didefinisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
Walaupun lebih kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N). Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya.
Air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari molekul oksigen. Pada ikatan polar setiap atom hidrogen bermuatan agak positif sehingga dapat menarik elektron. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih dan titik leleh air tinggi bila dibandingkan molekul lain yang kecil tapi molekulnya nonpolar.
Banyak organik (karboksilat) asam membentuk ikatan hidrogen dimer dalam keadaan padat.


Beberapa gugus hidroksil memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan mengarah pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan sirup gula.

Sumber :





12 komentar:

  1. Terima kasih atas pemaparannya, saya ingin bertanya. Apakah ada faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan hidrogen? Mohon penjelasannya. Terima kasih

    BalasHapus
  2. trimkasih atas ilmunya.. sangat bermanfaat..

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. Mau tanya apakah regangan dapat terjadi di semua senyawa organik? Terimakasih

    BalasHapus
  4. terimakasih atas penjelasannya. saya ingin bertanya dapatkah regangan menentukan senyawa organik tertentu ? jika iya, adakah syarat-syarat spesifik senyawa organik tersebut terhadap regangannya ? terimakasih :)

    BalasHapus
  5. Terimakasih atas penjelasannya, say ingin menanyakan apa saja yang mempengaruhi regangan dalam suatu senyawa?

    BalasHapus
  6. Postingannya sangat bermanfaat, hanya ingin memberi saran, ada baiknya konsep yang lain dijelaskan juga, agar pembaca lebih mengerti :)
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas sarannya mbak, InsyaAllah kedepannya saya akan menulis lebih baik lagi

      Hapus
  7. Selamat malam,, terimakasih materinya ya..
    Saya hendak bertanya , bagaimana hubungan antara regangan dan efek resonansi ya? Trmksh

    BalasHapus
  8. terimakasih ya atas materinya, semoga lebih semangat dalam mengupload materi materi yang lebih banyak

    BalasHapus
  9. trimkasih atas materinya, ini sangat bermanfaat.

    BalasHapus